1. Bagaimana cara menyikapi suami yang kalau bertengkar bawaannya suka kasar?
2. Istri selalu membantu suami dalam mencari nafkah dan suami kadang tidak meberikan nafkah ke istri. Apa hukumnya ustadz? Apakah istri harus sabar?
3. Suami lebih mementingkan pekerjaan dan ilmunya daripada keluarganya.
4. Bagaimana cara menghadapi suami yang merokok padahal sudah dilarang istrinya?
5. Bagaimana menghadapi suami yang tidak menundukkan pandangan?
6. Bagaimana cara mnghadapi suami yang kalau diingatkan sholat Shubuh susah sekali? Kadang terlambat bangun sudah tidak sholat lagi.
7. Bagaimana cara menghadapi suami yang egois, merasa benar, dan selalu memojokkan istrinya?
Mohon pencerahannya, Ustadz.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم
➖➖➖➖➖
Jawaban:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله أما بعد
Dalam permasalahan yang banyak ini bersumber dari kesalahan dalam memilih pasangan dan yang menjadi permasalahan pokok adalah melalaikan sholat serta tidak memberikan nafkah.
1. Ketika suami sudah melalaikan sholat apalagi meninggalkan sholat, maka ia sudah tidak memiliki pondasi agama.
2. Tidak memberikan nafkah termasuk dalam perbuatan dosa. Nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
كفى بالمرء اثما أن يضيع من يقوت
"Cukuplah seseorang itu berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya". (HR. Ahmad, Abu Daud, dan al-Hakim)
Para ulama membolehkan kepada istri untuk khulu' (menggugat cerai) suami yang melakukan kedua perbuatan di atas. Namun, hendaknya kedepankan cara yang bijak apalagi jika berpisah akan menyebabkan hilangnya peranan ayah ke anak-anak.
Hendaknya ukhti memberikan nasihat secara langsung atau melalui orang ketiga baik orang tua ukhti atau mertua. Jadi kedepannya suami dapat menjadi lebih baik. Apabila tidak ada progres dari hal-hal di atas, maka boleh bagi ukhti untuk menggugat cerai suami karena kedua hal itu termasuk perbuatan dosa besar.