
SBUM
Sobat Bertanya Ustadz Menjawab
NO: 196
Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com
Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab
Judul bahasan
Hukum Berhubungan Suami Istri saat Haid
Pertanyaan
Nama: Rahmat
Angkatan: 2
Grup: 36
Domisili: Tangerang
Nama Admin: Abu Panji
Nama Musyrif: Adi
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PERTANYAAN:
Afwan sebelumnya, Ustadz.
Saya mau bertanya. Apa hukumnya berhubungan suami istri di saat istri mau haid (baru ada tanda-tanda haid)?
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم
Jawaban
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله أما بعد
Berhubungan suami istri pada saat haid dan dilakukan secara sadar bahwa itu terlarang, termasuk perbuatan dosa, dan pelakunya wajib bertaubat.
Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan hukuman bagi orang yang melakukan hubungan badan ketika haid agar bersedekah senilai 1 dinar, 1/2 dinar.
يَتَصَدَّقُ بِدِينَارٍ أَوْ نِصْفِ دِينَار
“Dia harus bersedekah satu dinar atau setengah dinar.”
(HR. Abu Daud, 264, dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Adapun, masih tanda-tanda haid, seperti keluarnya cairan kuning atau cokelat pada kebiasaan haid dan tidak terputus dari haid (dan adanya sakit pinggang, sakit punggung, serta diiringi keluarnya darah haid), maka hal ini dianggap haid dan haram berhubungan badan.
قال شيخ ابن باز : إن كانت هذه الكدرة والصفرة البنية جاءت في أعقاب الحيض في آخره غير منفصلة فهي منه، أو جاءت في أوله غير منفصلة فهي منه. (مجموع فتاوى ابن باز 29/116)
Keluarnya darah kecokelatan atau kekuningan ini tidak bersambung dengan haid, tidak diiringi rasa sakit atau nyeri di perut, maka tidak terhitung haid dan tidak berlaku hukum haid. Artinya, tetap wajib shalat dan ibadah lainnya, dan boleh melakukan hubungan badan.
قال ابن عثيمين : تقول أم عطية ـ رضي الله عنها: كنا لا نعد الصفرة والكدرة بعد الطهر شيئاً، وعلى هذا، فهذه الكدرة التي سبقت الحيض لا يظهر لي أنها حيض، لا سيما إذا كانت أتت قبل العادة ولم يكن علامات للحيض من المغص ووجع الظهر ونحو ذلك (مجموع فتاوي ابن عثمين ١١/٢١٠).
والله تعالى أعلم
Dijawab oleh: Ustadz Abu Fathiyyah Abdus Syakur, S.Ud,. M.Pd.I
Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)
WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah